Profil Robert Redford, Tokoh Ikonik Sejarah Perfilman Hollywood

ROBERT Redford akan selalu dikenang Hollywood. Ia merupakan tokoh ikonik dalam sejarah perfilman Hollywood. Jejak kariernya sebagai aktor dan sutradara Hollywood tidak terbantahkan. Kiprahnya terhadap perfilman independen dan sumbangsih mendirikan Sundance Film Institute sebagai penyelenggara Sundance Film Festival membuatnya dihargai di ekosistem sinema.Tak mengherankan, kabar kematiannya pada Selasa, 16 September 2025 menuai reaksi kesedihan dari para pesohor dunia.  

“Robert Redford meninggal pada 16 September 2025, di rumahnya di Sundance, di wilayah Utah, tempat yang dicintainya. Ia meninggal disaksikan oleh orang-orang yang dicintainya,” ujar Cindi Berger, Kepala Eksekutif dan CEO Rogers & Cowan PMK, kepada People. Sebagai aktor, Redford dikenal atas penampilannya dalam film-film seperti Butch Cassidy and the Sundance Kid, The Sting, Ordinary People, dan tentu saja All the President’s Men

Profil Robert Redford

Lahir dengan nama Charles Robert Redford Jr. pada 18 Agustus 1936 di Santa Monica, California, Redford kemudian menjadi seorang mahasiswa di American Academy of Dramatic Arts. Ia memulai debutnya di Broadway dalam Tall Story (1959), menyusul peran utamanya dalam Barefoot in the Park (1963), hingga memerankan karakter utama di film All The President’s Men pada 1976.

Dikutip dari The Washington Post, film-film ini menjadikan Redford sebagai salah satu bintang film terbesar sepanjang masa. Ia adalah salah satu pemeran utama pria paling dicari di Hollywood pada 1970-an dan 80-an. Ia juga memberikan warisan besar karena dikenal sebagai santo pelindung film independen Amerika lewat aktivitasnya di Sundance Film Institute dan festivalnya yang sama pentingnya dengan posisinya sebagai aktor.

Robert Redford. Shutterstock

Film All The President’s Men dari Skandal Watergate

All The President’s Men menceritakan kisah film biografi politik tentang skandal Watergate yang menjatuhkan presiden Richard Nixon dari jabatannya kala itu. Redford memerankan karakter jurnalis Bob Woodward sementara rekannya Dustin Hoffman memerankan Carl Bernstein, keduanya bekerja untuk The Washington Post.

Film itu pun masuk dalam nominasi pelbagai ajang seperti Oscar, Golden Globe, dan BAFTA. Pada 2010, film yang mengisahkan kerja-kerja jurnalis di Amerika Serikat itu pun masuk dalam seleksi untuk preservasi Daftar Film Nasional Amerika Serikat oleh Library of Congress sebagai film yang penuh unsur budaya, sejarah, dan estetika sinema.

Perannya sebagai reporter baru di The Washington Post, namun kejeliannya mampu mengetahui James W. McCord Jr. dan empat warga Kuba-Amerika dari Miami, memiliki peralatan penyadap elektronik, dan diwakili oleh pengacara “country club” yang mahal. Hal itu mengantarkan peran Redford dalam investigasi Watergate hingga saat pelantikan kedua Richard Nixon pada 20 Januari 1973. Dalam film itu digambarkan, Woodward yang diperankan Redford, mengetik berita lengkapnya, sementara sebuah televisi di ruang redaksi menampilkan Nixon mengambil sumpah jabatan untuk masa jabatan keduanya sebagai presiden.

Lebih dari itu, di masa kejayaannya di tahun 70-an, Redford memanfaatkan ketenarannya dengan aktivisme lingkungannya, pendekatan anti-kemapanan dalam pembuatan flm, dan upaya-upaya perintisnya dalam menyediakan platform bagi para pembuat film indie. Ia berupaya menumbangkan status quo sekaligus memajukan agenda kreatifnya sendiri. 

Robert Redford. Shutterstock

Mendirikan Sundance Institute, Pengayom Sinema Independen

Sejak 1981, Redford telah menjadi presiden dan pendiri Sundance Institute. Menurut Redfrd, koloni seninya bukan tentang “para pemberontak yang turun dari gunung untuk menyerang arus utama” melainkan bagaimana memperluas konsep arus utama itu sendiri. Sundance menyediakan platform penting bagi dua generasi pembuat film di luar sistem — dari Quentin Tarantino hingga Ava DuVernay — yang diterima oleh para pembeli tiket dan studio serta membantu memperluas definisi film komersial dalam industri yang cenderung menghindari risiko

Kesuksesan Redford ke puncak karier semakin luar biasa mengingat kegemarannya terhadap karakter-karakter yang acuh tak acuh, sinis, bahkan sensitif. Dalam film-film seperti This Property Is Condemned, Downhill Racer, dan Tell Them Willie Boy Is Here, ia memerankan penjahat kelas kakap yang tak kenal ampun, namun karismanya tetap melekat.

Ikon Sejarah Perfilman Hollywood

Redford selama lima dekade menjadi aktor terpopuler Hollywood. Ia menjadi aktor dengan bayaran tertinggi karena aktingnya yang ‘menyetrum’ saat bermain bersama Meryl Streep di Out of Africa (1985) dan Barbra Streisand lewat film ikonik, The Way We Were (1973). Tentu saja, aktingny, a yang padu dengan Paul Newman di film The Sting (1973) dan Butch Cassidy and the Sundance Kid (1969) dan Dustin Hoffman di film All the President’s Men (1976) menciptakan bromance romantic.  

Namun meski dia dikenal dengan pemeran lelaki dewasa yang macho, karyanya sebagai sutradara menunjukkan kepekaan yang luar biasa. Hal itu ditampilkan dalam karya-karya penyutradaraannya seperti A River Runs Through It, Quiz Show, dan The Legend of Bagger Vance. Di film Ordinary People  (1980) Redford yang memulai debut sutradara, langsung membawa pulang Piala Oscar sebagai sutradara terbaik.   

Kehebatannya bahkan membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakuinya. “Robert Redford mengalami serangkaian tahun ketika tak ada yang lebih baik darinya,” kata Trump kepada para wartawan saat meninggalkan Gedung Putih untuk kunjungannya ke Inggris, seperti dikutip dari Newsweek. Sanjungan ini terasa luar biasa lantaran Redford pernah mengkritik buruknya Trump dalam menangani covid-19. 

Kematiannya membuat pesohor dunia menangis. Jane Fonda, lawan mainnya di film The Chase Barefoot in the Park, The Electric Horseman, dan, baru-baru ini, romansa Netflix, Our Souls at Night mengungkapkan kesedihannya. “Saya sangat terpukul pagi ini ketika membaca kabar Bob telah tiada. Saya tak bisa berhenti menangis,” ujarnya dalam sebuah pernyataan kepada USA TODAY. “Dia sangat berarti bagi saya dan sosok yang luar biasa dalam segala hal. Dia mewakili Amerika yang harus terus kita perjuangkan.”

Pengumuman

Belum ada pengumuman yang dipublish

Download

Belum ada unduhan yang dipublish